Senin, 09 Februari 2015

Jabatan : Anugerah atau Musibah?

Tragedi Cicak versus Buaya, seolah tak kunjung usai. Selalu datang episode baru perseteruan petinggi negeri yang seharusnya memberi contoh baik bagi generasi penerusnya.

Prihatin. Sedih. Marah. Geram.
Segala macam rasa berkelindan di benak banyak rakyat Indonesia, yang setiap hari disuguhi tontonan adu 'kebenaran' versi nya sendiri-sendiri. 

Mereka, para pejabat itu, yang diserahi tugas mengemban amanah rakyat untuk mengelola negeri, telah nyata-nyata mengkhianati kepercayaan rakyat. Kita (rakyat) tak pernah tahu dengan jelas siapa benar siapa salah. Sebab tak kentara siapa dusta siapa jujur. Batas antara keduanya makin menipis. Opini publik dibangun oleh banyak pihak, dan rakyat awam hanya jadi penonton.

Benarkah kita (rakyat) tak bisa berbuat apa-apa? Padahal pejabat itu, langsung ataupun tidak, nyata-nyata dipilih oleh rakyat?

Selasa, 03 Februari 2015

Sonian Lagi

ALQUR'AN
1.
energi dan daya
firman Sang Maha
lidah kelu
terpaku

2.
an-nur tiga lima
pelita kaca
cahaya o
cahaya
3.
minyak pohon berkah
kilau zaitun
jiwa rebah
bertasbih
4.
nuurun 'alaa nuurin
tergugu qalbin
cahayaNya
membuncah
‪#‎sonian‬
Grt, 03.02.15

Minggu, 01 Februari 2015

Asyik ber Sonian

Awal tahun ini, saya diundang masuk sebuah grup khusus di facebook oleh seorang penyair asal Bandung, kang Soni Farid Maulana. Nama grup nya : sonian.

Ternyata sonian adalah bentuk puisi baru sepanjang empat larik dalam sastra Indonesia modern dengan pola 6-5-4-3 suku kata perlarik. Bentuk baru ini dikreasi oleh penyair Soni Farid Maulana. Dalam sonian para kreator bisa menggunakan majas, simbol, metafor, imaji, apapun itu. Tema bebas, dan tidak melanggar SARA serta berbagai undang-undang yang berlaku di negeri ini. Dengan demikian sonian berbeda dengan Haiku yang ditulis oleh Basho.